Belajar Hand Lettering

by - Januari 13, 2019



Assalamu'alaikum!

Seperti biasa, blog ini sudah terlalu lama ditinggalkan sampai ketemu tahun baru pfft. Mohon maaf ya hahaha, ini pun baru ketemu ide yang lumayan bisa dimasukkan ke blog. Ya daripada sering update tapi isinya ngga jelas bikin capek bacanya, ya mendingan ditunggu sampai ada ide dulu yha.

Baiklah sekian intermezzonya. Ada tiga topik mengenai seni yang mau saya bagikan di blog kali ini. Saya buat per judul yaa supaya tidak tercampur. Topik pertama ini adalah tentang : Belajar Hand Lettering.

Yeaay. Sedari dulu saya ngga pernah terpikirkan sekalipun untuk belajar tentang hal satu ini. Saya sadar tulisan saya ngga bagus-bagus amat, tapi ya ngga jelek-jelek amat. Biasa-biasa saja la~. Namun belakangan, saya sering lihat karya hand lettering di instagram dan wow keren ya buat tulisan begitu. Saya yang sudah punya kuas dan cat air merek Koi -yang sudah lama teronggok di lemari- pun akhirnya mencoba sedikit demi sedikit. Hasilnya..





Dari tulisan awal ke akhir-akhir ya sama ngga begitu bagus nya sih ya HAHAHAHA (antiklimaks). Namun buat saya yang benar-benar belajar dari nol banget itu susahnya ya Allah. sampai mau udahan yaudah ditutup lagi bukunya, sampai hilang muncul lagi moodnya, sampai yaudah lah, saya nyerah. Lalu lihat-lihat lagi gambar-gambar lettering di instagram dan pinterest, makin jiper lah lol. Pelan-pelan saya coba lagi, menggunakan teknik yang benar dalam membuat hand lettering.
Pakai teknik tebal tipis, tarik ke bawah tebal, kalau ke atas tipis.

Bisa juga lho belajar lewat free printable worksheet di Pinterest. Kita bisa memulai lettering dengan menjiplak, mudah-mudahan lama kelamaan bisa mahir



Bolak-balik lihat di instagram dan Youtube bagaimana cara membuat hand lettering yang benar, ya Alhamdulillah ya, dengan segala kemudahan sekarang ini, belajar otodidak pun bisa dilakoni siapapun lhoo.

Oh ya, saran saya, jangan sungkan untuk memfollow hashtag #handlettering di Instagram, karena di situ ada buanyaaakk sekali yang namanya berbagai jenis hand lettering, mulai dari yang biasa dilihat, versi klasik, sampai mural grafiti pun ada.


Lalu sampai saya bertemu dengan yang namanya Brush Pen. Sungguh penemuan yang sangat bermanfaat di abad ini! Sesuai namanya, sebuah pena yang ujungnya berbentuk seperti kuas. Kalaulah kuas itu harus repot-repot celup-celup air dan cat, brush pen ini tidaklah begitu. Bentuk dan penggunaannya seperti spidol, sangat praktis, tapi bisa dipakai tebal tipis selayaknya kuas.

Mereknya pun sangaaat bermacam-macam. Saya pun masih dalam tahap berkenalan lebih lanjut karena tidak semua brush pen saya pernah coba.


Berikut review empat brush pen yang saya punya:


  1. Faber Castell (pink) : Saya punya 12 warna karena belinya satu set. Harga dari Official store di Shopee sekitar Rp 79.000 (Alhamdulillah dapat harga Rp 59.000 waktu flash sale ahahahaha). Percayalah, don't judge a book by it's cover. Tampilannya sangat tidak meyakinkan, tapi hasilnya saya sukaaa. Apa karena masih baru jadi masih enak dipakai dan hasilnya rapi, tebal tipisnya terlihat.
  2. Snowman (kuning) : Saya punya 4 warna. Harga per buahnya sekitar Rp 7.000 - 8.000. Ujung penanya lebih kecil sedikit daripada Faber Castell, Saya juga suka sekali pakai brush pen ini karena hasilnya bagus
  3. Tombow Dual Brush Pen (hitam) : Ini adalah brush pen sejuta ummat. Semua orang yang senang hand lettering sepertinya punya ini setidaknya satu warna hitam. Saya hanya punya satu saja karena harganya lumayan mahal yaa, sekitar Rp 19.000 hingga 20an ribu perbuahnya. Hasilnya sebenarnya bagus, ujung penanya lentur dan fleksibel, tapi sepertinya brush pen yang saya dapat hasilnya tidak terlalu bagus dan ujungnya seperti agak rusak (nasib bener dah ah). Jadi sewaktu dipakai hasil tulisannya agak berbayang dan aneh.
  4. Artline Stix (biru) : Brush pen ini bentuknya lucu deh, seperti mainan anak-anak. Brush pen ini bagus kalau dipakai untuk hand lettering ukuran besar karena ujung pena nya yang cukup besar. Kalau biasa tulis-tulis yang kecil-kecil hm, mending yang lain deh ya.


Begitu ada si penyelamat brush pen, perlahan hand lettering saya pun jadi lumayan tertolong. Coba dilihat ya perbandingannya:




Jadii, kalau ada yang mau belajar hand lettering, bisa nih mencoba pakai brush pen. Benar-benar membantuu. Jika sudah lancar tebal tipisnya, bisa pakai kuas dan cat air.

Begicu. Sekian berbagi pengalaman dari saya. Semoga bisa menginspirasi. Ohya kalau ada yang mau ditanyakan lebih lanjut, silakan tulis di kolom komentar yaa jangan sungkan :)

You May Also Like

4 komentar

  1. Saya juga lagi belajar nih pake snowman. Ya gitu, jelek banget 😅. Tapi tetep ada perkembangan lah. Dan kalo liat progress yang dicapai itu bikin lega ternyata. Pantesan ada yg bilang belajar handlettering bisa buat terapi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Snowman bagus di awal mba. makin lama dipakai ya begitulah jadi jelek haha maklum ya murah soalnya. lumayan banget buat belajar :D

      Hapus
  2. Note mba .. aku juga sedang belajar hand lettering dan susah banget ternyata .. mungkin karena memang tulisanku jelek atau aku salah make kuas cat airnya hehehehe. Next month mau beli pen brush siapa tau hasilnya beda hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gimana sekarang perkembangan hand letteringnya mba? Di sini belum ada di review, coba pakai Pentel Touch, itu brush pen terenak sepanjang saya pakai brush pen kayaknya. mirip Tombow Fudenosuke tapi warnanya ada banyak banget, seneng :D

      Hapus