• HOME
  • IRT Lyfe
  • Parenthood
    • School
    • Ghazi
    • Hanuun
  • NTMS
  • Review
  • Marriage
  • Freebies

rachmah inayah


Masjidil Haram, masjid terbesar di dunia, dengan Ka'bah indah nan suci didalamnya, menjadikannya pusat ibadah shalat umat muslim. Siapa yang tidak ingin kesana? Selama iman masih di dalam dada, saya rasa semua umat islam ingin sekali dan berkali-kali kesana. Tempatnya mustajab. Entah berapa triliunan dan lebih doa yang sudah dipanjatkan di depan Ka'bah. Semua berharap sama. Doa yang sudah diucapkan akan dikabulkan Allah.

Pengharapan itu pasti dan terus ada. Manusia berencana, Allah yang menentukan. Mungkin tidak doa yang dipinta, sekalipun di depan Ka'bah tak kunjung diberikan? Mungkin. Sangat mungkin.

Namun sejatinya, Allah punya tiga jawaban atas segala doa manusia.

Pertama, Allah segerakan pengabulan sang pemohon doa. Mudah, apa yang hamba minta, lalu diberikan. Persis seperti apa yang ada di dalam doa.

Kedua, jika Allah tidak kabulkan, maka doa menjadi aset di hari kemudian, hari kiamat. Abu Bakr Ash-Shidiq salah satu contoh bagaimana beliau lebih berharap doa yang diminta menjadikannya penolong di hari akhir. Karena beliau tahu betapa besar Rahmat Allah ketika hari akhir. Jangan pernah takut dan bosan untuk berdoa, mungkin saja doa tak dikabulkan karena akan menjadi tabungan nanti.

Ketiga, Allah kabulkan doa tetapi tidak sesuai dengan permintaan. Mungkin saja Allah sudah penuhi banyak doa, Allah tahu mana yang terbaik untuk hambaNya, maka Allah berikan hal lain untuknya.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" -QS Al-Baqarah : 216

Maka, sepatutnya, setiap doa yang diucapkan, selipkan permintaan bahwa Allah akan berikan yang terbaik, hasil yang terbaik, proses yang terbaik, dan diri yang menjadi lebih baik lagi.
 #ntms
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar

Udah lama ngga posting blog lagi, kali ini saya mau coba berbagi tentang barang-barang elektronik untuk anak. Hayoo siapa di sini yang ngasih gadget untuk anak? Gadget ini lingkupnya barang elektronik untuk hiburan, seperti handphone, televisi, komputer tablet, atau bahkan laptop juga komputer.

Saya sendiri kasih handphone dan televisi untuk Ghazi. Tentu saja pakai jam tertentu. Awalnya malah ngga pakai sama sekali, jadi sejadinya dia minta dan saya boleh, oke. Tapi malah tidak terkontrol. Akhirnya saya batasi waktu mainnya. Setiap kali main, saya kasih waktu 5 menit. Sehari bisa sampai lima kali main.

Saya yang awalnya biasa-biasa saja memberikan handphone (hp) kepada anak, sekarang jadi mikir berkali-kali. Karena apa? Belakangan saya bikin perbandingan saat Ghazi diberikan hp secara bebas (setiap kali minta dikasih), dengan sama sekali tidak diberikan seharian penuh. Hasilnya? Cukup mengejutkan sih.

Pada waktu diberikan hp secara bebas maupun terukur waktunya (waktu bermain 5 menit per sekali diberikan tapi cukup sering), tingkah laku Ghazi cenderung lebih susah diatur, lebih sering tantrum, toilet training berantakan, cenderung cuek dengan keadaan sekitar (dipanggil tidak menyahut, super fokus hanya ke hp). Begitu saya dan suami sepakat untuk tidak memberikan hp pada Ghazi (sesekali hanya satu atau dua kali per hari itupun sekarang jarang kalau bisa dibilang), perilakunya jaaauuuh lebih menyenangkan. Ghazi jadi lebih aktif bermain, utak-atik mainan, kesadaran dirinya lebih baik bisa dilihat dari toilet trainingnya yang makin baik, bisa menahan air kecil dan besar, bak bab di kamar mandi, dan jaaauuuh lebih menurun drastis masa-masa tantrumnya.

Terasa lebih baik banget kan. Alhamdulillah.

Sungguh lho. Handphone itu bener-bener bikin anak jadi super ketagihan dan manfaatnya lebih kecil daripada kerugiannya. Waktu itu puncaknya ketika tengah malam, Ghazi mengigau “Mau haapeeee mau haapee”. Atau persis bangun tidur, kalimat pertama yang diucapkannya malah “Mau hape mama”. Kemudian tantrum berlarut-larut jika tidak diberikan. Duh meuni sedih pisan lihat anak kayak begitu. Saya dan suami berkomitmen untuk mulai lagi pukul 18:00 sampai 21:00 tidak memainkan handphone, dan fokus pada komunikasi keluarga saja entah itu bermain, makan bersama, atau bercerita.

Prosesnya memang ngga gampang. Butuh waktu dan benar-benar serius menjalaninya. Saya sampai ngumpet sana-sini kalau mau pegang handphone. Padahal saya jualan online yang lebih enak fast respond ke pembeli. Sambil mengisi waktu luang seharian, saya kasih kegiatan sebisa saya. Bisa bermain messy play kalau saya lagi niat, atau kasih aja kertas dan alat tulis atau cat air, bisa juga bermain puzzle atau mobil-mobilan. Bisa juga saya membacakan buku cerita sampai mulut berbusa karena udah selesai satu buku, minta nambah yang lain sampe mulut kering*lol*


Memang bebas sih ya masing-masing keputusan tiap orangtua dan keluarga. Tapi buat saya, sepertinya ini keputusan yang terbaeq. Bolehlah Ghazi dan Hanuun bisa dapat akses full gadget. Tapi nanti, saat mereka memang benar-benar membutuhkannya, saat mereka sekolah atau bekerja. Sekarang, waktunya mereka mengeksplorasi dunia lewat lingkungan dan orang-orang terdekatnya.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me




Rachmah Fitrie Inayah

Assalamu'alaikum! Halo! Blog ini adalah lanjutan dari blog saya di Tumblr. Blog ini berisi kehidupan saya selama menikah, memiliki anak, dan rencana ke depan saya. Selamat menikmati :)

loading...

Tumblr Blog

  • Horehorere

Popular Posts

  • Tips Menyimpan Bahan Makanan di Kulkas
    Belakangan ini lagi ramai nih di kalangan ibu-ibu di instagram terutama yaa (saya sih liatnya di situ), sharing tentang cara menyimpa...
  • Preschool di Rumah
    Jadi ibu rumah tangga itu sama kayak wirausaha, harus banyak idenya. Sekali ngga ada ide, jreng. Udah deh kebanyakan leyeh-leyeh di r...
  • #Modyarhood : Berbagi Tugas dengan Suami
    Ehem. Jadi sekarang saya ikutan tema bulanannya #Modyarhood sekalian meramaikan blog ini yang isinya berniat seminggu sekali tapi ber...
  • Ramadhan Activity Pack Vol. 1 [FREEBIES]
    Wah wah wah sungguh! Ramadhan membuatku jadi lebih produktif! Alhamdulillah.. Itu sekarang, ngga tahu nanti lol. Semoga ngga ja...

Pengikut

Categories

  • Art
  • Buku
  • Daily life
  • Freebies
  • Ghazi
  • Haji
  • irt lyfe
  • menikah
  • ntms
  • Opini
  • Preschool
  • Ramadhan
  • Resep
  • Review
  • Techno
  • Vitamin Hati

Arsip Blog

  • ►  2019 (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (13)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2017 (4)
    • ▼  November (2)
      • Jawaban Doa
      • Gadget Untuk Anak?
    • ►  September (2)

A Part Of

Blogger Perempuan
indonesian hjab blogger
Live Traffic Feed
loading...

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates